Para pemimpin ASEAN akan menandatangani kesepakatan perdagangan RCEP di tengah ketidakpastian pemilu AS

Hanoi (ANTARA) – Para pemimpin Asia Tenggara memulai pertemuan pada Kamis (12 November) yang diperkirakan akan mengarah pada kesepakatan perdagangan yang ambisius pada saat hasil pemilihan yang masih belum pasti di Amerika Serikat meninggalkan pertanyaan atas keterlibatannya di kawasan itu.

Para pemimpin ASEAN yang beranggotakan 10 negara serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru dijadwalkan untuk menyelesaikan pembicaraan tentang Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) hari Minggu ini.

Kesepakatan itu, yang diperkirakan akan ditandatangani pada hari Minggu di sela-sela KTT ASEAN empat hari yang sebagian besar online di Hanoi, akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan tetapi akan semakin menurunkan tarif di banyak bidang dan bisa menjadi perjanjian perdagangan terbesar di dunia.

15 negara RCEP yang berpartisipasi membentuk hampir sepertiga dari penduduk dunia dan menyumbang 29 persen dari produk domestik bruto global. China sudah menjadi sumber impor dan tujuan ekspor terbesar bagi calon anggota RCEP.

“Penandatanganan RCEP akan memberikan momentum untuk perdagangan regional, terutama antara para penandatangan,” kata Nguyen Quoc Dung, wakil menteri luar negeri Vietnam, yang memimpin pertemuan ASEAN tahun ini.

KTT itu terjadi sementara hasil pemilihan presiden Amerika Serikat belum diumumkan meskipun Demokrat Joe Biden diproyeksikan telah dengan nyaman memenangkan 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk kemenangan.

Biden, yang merupakan wakil presiden selama “poros Asia” Presiden Barack Obama, diperkirakan akan menjauh dari agenda “America First” Trump dan terlibat kembali secara lebih aktif di kawasan itu.

Tetapi tantangan hukum terhadap hasil pemilihan dan pemecatan menteri pertahanan AS oleh Trump berisiko meningkatkan kekhawatiran di antara sekutu AS pada saat pengaruh China tumbuh.

Perang dagang kenaikan tarif Trump dengan China telah memberikan dorongan ekstra dalam beberapa tahun terakhir untuk mendorong RCEP, yang sebaliknya berkembang hanya lamban sejak negosiasi dimulai pada 2012.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *